makalah modernisasi kebudayaan
MAKALAH ANTROPOLOGI
“MODERNISASI KEBUDAYAAN”
Disusun oleh:
Mutakkin
Nim : 180105009
JURUSAN
TADRIS IPS EKONOMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MATARAM
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Modernisasi dewasa ini telah membawa pengaruh besar terhadap
negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat
hubungannya dengan sebuah perkembangan masyarakat. Modernisasi sering disamakan
dengan indutrialisasi dan pertumbuhan ekonomi, sebaliknya kini tradisi
disamakan dengan ketinggalan zaman dan keterbelakangan, semua itu secara
diam-diam mengandaikan bahwa modernisasi sebagai proses historis yang bertujuan
jelas, tak terhentikan dan bersifat global yang akan berlangsung secara kurang
lebih sama di mana-mana, masyarakat-masyarakat tradisional pun tidak bisa
mengelak darinya dalam jangka waktu yang panjang.
Modernisasi sebagai sebuah gejala perubahan sosial tentunya sangat
penting bagi sebuah masyarakat, terutama pada masyarakat yang mempunyai sifat
terbuka terhadap suatu perubahan. Modernisasi dirasa penting karena menyangkut
dampak yang akan terjadi dalam suatu masyarakat, baik positif maupun negatif.
Modernisasi pada perkembanganya masuk dan mempengaruhi kebudayaan
yang ada didalam masyarakat, masuknya pengaruh modernisasi tersebut menimbulkan
permasalahan baru didalam masyarakat. Masyarakat Transmigrasi seharusnya mampu
mengembangkan dan membudidayakan suatu tradisi atau kebudayaan yang sudah
melekat pada diri masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya aspek – aspek yang
menyebabkan bergesernya pandangan serta tatanan masyarakat yang menyebabkan
mulai terkikisnya perkembangan kebudayaan yang sudah ada didalam masyarakat.
Lalu mampukah budaya tradisi itu akan bertahan
atau justru sebaliknya akan terus memudar? Oleh karenanya Modernisasi boleh
saja diterapkan tetapi harus mengimbangi dengan kebudayaan yang ada pula yang
tidak melupakan budaya lama dan mampu menjaga warisan budaya leluhur,karena
walau bagaimana pun kebudayaan tradisi merupakan kebudayaan asli Indonesia,yang
memerlukan proses yang lama dalam membentuk suatu kebudayaan yang patut
untuk kita semua lestarikan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
definisi modernisasi dan kebudayaan?
2. Bagaimana
pengaruh modernisasi terhadap sosial budaya?
3. Bagaimana
modernisasi tenggelamkan budaya tradisional?
4. Apa dampak
modernisasi perilaku terhadap budaya?
5.
Apa dampak
Modernisasi?
C.
Tujuan
Untuk
mengetahui dan memahami apa itu modernisasi kebudayaan, pengaruh modernisasi
terhadap budaya serta dampak positif dan negative dari modernisasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Modernisasi dan Kebudayaan
1. Modernisasi
Menurut
masyarakat Barat modernisasi merupakan suatu pikiran, gerakan, aliran, dan
usaha untuk mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusi-institusi lama, dan
sebagainya. Sehingga menyesuaikan suasana baru yang disebabkan oleh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern (Nasution, 1975).
Modernisasi
berarti sangat berhubungan dengan sesuatu yang baru. Menampilkan pemahaman
kebaruan dari sesuatu yang dianggap tabu menjadi lebih terbuka dan moderat
untuk menerima segala hal perbedaan. Walaupun modernisasi berasal dari
masyarakat barat. Akan tetapi, modernisasi ialah milik semua bangsa yang ingin
mengalami kemajuan dan perubahan ke arah yang lebih baik.
Terdapat
penjabaran yang sangat rinci menyangkut istilah modernisasi yang menjadi
perdebatan karena multi-tafsir, yaitu sebagai berikut:
1. Modernisasi
berarti memandang ke depan, bukan ke belakang,
2. Modernisasi
memiliki sikap yang aktif dan dinamis, bukan menunggu,
3. Modernisasi
memerhatikan waktu
4. Modernisasi
memberikan sebuah penekanan pada rasionalitas, bukan pada perasaan atau
perkiraan semata,
5. Modernisasi
mengembangkan suatu sikap yang terbuka terhadap pembaharuan pemikiran,
6. Modernisasi
memberikan keutamaan pada prestasi personal, bukan hanya status yang diperoleh,
7. Modernisasi
memberikan perhatian besar terhadap masalah yang dihadapi saat ini, lebih
bersifat duniawi dan konkret,
8. Modernisasi
lebih penting untuk mencapai tujuan dalam diri daripada tujuan kelompok.
(Takdir, 2018)
Dengan
demikian, modernisasi adalah suatu perubahan dalam pikiran dan pemahaman yang
baru berkaitan dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi informasi,
yang memiliki tujuan untuk menuju ke arah yang lebih baik atau maju. Dapat
dipahami pula bahwa modernisasi merupakan fase terkini sejarah dunia dengan
ditandainya kepercayaan pada sains, perencanaan, sekularisme, dan kemajuan
dalam ilmu pengetahuan (Takdir, 2018).
2. Kebudayaan
Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain
kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
B. Pengaruh
modernisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh
modernisasi terhadap perubahan sosial budaya dapat terlihat perubahan pola-pola
perilaku yang mengadopsi aspek-aspek kehidupan modern, seperti mekanisasi,
status sosial, urbanisasi, penggunaan alat-alat komunikasi massa, serta sistem
administrasi-birokrasi yang teratur, terencana, dan terukur.
Modernisasi
membuat masyarakat yang beragam atau heterogen menjadi seragam atau homogen
dengan nilai-nilai dan norma-norma setara. Keseragaman, dibentuk oleh
modernisasi dan globalisasi secara alkulturasi nilai-nilai budaya Barat dengan
budaya Timur melalui teknologi dan komersial. Perlahan namun pasti, nilai-nilai
budaya Timur akan teralihkan dengan budaya Barat melalui modernitas dan
globalisasi.
Salah
satu bentuk nyata dari modernisasi adalah perubahan sosial yaitu, perubahan
budaya yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan. Modernisasi merujuk pada sebuah transformasi
dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik
dengan harapan akan tercapai kehidupan yang lebih berkembang, maju, dan makmur. Modernisasi tidak sekedar menyangkut aspek
material saja, melainkan juga aspek immaterial seperti pola pikir, tingkah
laku, dan lain sebagainya.
Pengaruh
modernisasi dalam bidang sosial budaya dapat dilihat juga dari mobilitas sosial
yang terjadi di masyarakat. Mobilitas sosial adalah perubahan posisi seseorang
dalam masyarakat. Dari pembentukan kata, mobilitas sosial berasal dari kata
mobilitas dan sosial. Mobilitas merupakan kata dari bahasa Inggris mobility,
yang artinya pergerakan. Sesuatu yang
bergerak berarti terdapat perubahan, yaitu berpindah posisi dari satu tempat ke
tempat lainnya.
Sedangkan
sosial, berasal dari kata social yang kurang lebih maknanya interaksi antar
manusia dalam kelompok masyarakat. Dari pembentukan kata, mobilitas dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai gerakan
berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak.
Sedangkan
secara etimologis mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu ‘mobilis’ yang
berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang
lain; terdapatnya kata sosial pada istilah mobilitas sosial adalah untuk
menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna yang melibatkan seseorang
atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Mobilitas
manusia di masyarakat ada 2 jenis, yaitu vertikal dan horisontal. Berikut ini
penjelasannya:
1. Vertikal
Vertikal
adalah perpindahan posisi dari atas kebawah dan atau sebaliknya, dari bawah ke
atas. Gerak mobilitas vertikal artinya perpindahan individu atau obyek sosial
dari satu kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya dalam posisi
yang tidak sederajat.
Contohnya,
seorang pedagang yang menjadi anggota dewan perwakilan pusat atau daerah.
Sebelumnya, ia berada di masyarakat dengan dikenal sebagai seorang pedagang
yang pengaruhnya berada di lingkungan sosialnya saja. Namun, ketika ikut pemilu
dan terpilih sebagai wakil rakyat, ia memiliki posisi yang membuat peraturan
yang berdampak bagi orang banyak di luar tempatnya biasa berinteraksi.
Gerak
mobilitas vertikal ada dua macam. Yaitu, vertikal naik dari posisi lebih rendah
ke posisi lebih tinggi seperti contoh diatas.
Dan
gerak vertikal menurun, dimana turunnya kedudukan individu ke posisi atau
kedudukan lain yang lebih rendah derajatnya. Contohnya, saat pedagang yang
menjadi contoh diatas, tidak lagi terpilih saat pemilu lima tahun berikutnya
maka ia akan berpindah posisi sosial menjadi masyarakat biasa.
Sementara
horisontal adalah suatu perpindahan individu yang sederajat, dari satu kelompok
ke kelompok lain. Seorang guru yang berpindah sekolah untuk mengajar akan
menemui kelompok murid yang berbeda. Namun, posisinya tetaplah seorang guru.
C. Modernisasi
tenggelamkan budaya tradisional
Modernisasi sedang galak-galaknya
belakangan ini. Budaya modern ini dialami dari kalangan anak-anak, remaja,
dewasa hingga orangtua. Berawal dari teknologi yang canggih, beralih ke makanan
cepat saji, berkembang lagi dalam segi pakaian dan pola tingkah laku yang kemudian
menjamur dan mewabah di kalangan masyarakat. Modernisasi dapat
dikatakan suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih
maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat.
Dalam kenyataannya, budaya modernisasi banyak yang bertentangan
dengan nilai dan norma di dalam suatu masyarakat. Banyak budaya modernisasi
membawa dampak negatif yang sangat besar, ketimbang dampak positifnya. Budaya
modernisasi lazimnya juga suka dipertentangkan dengan nilai-nilai budaya
tradisi yang ada.
Misalnya saja dalam budaya tradisi rakyat Indonesia. Pada jaman
dahulu mengenai cara berpakaian. Mereka hanya menggunakan sarung dan kain
panjang. Bagi perempuan diwajibkan menutup auratnya. Kita sandingkan dengan
jaman sekarang. Betapa vulgarnya pakaian yang dikenakan baik itu oleh pria
maupun juga dengan wanita.
Seperti salah satu contohnya, banyak kita jumpai pakaian wanita
yang terbuka, seksi, dan mini seakan-akan kekurangan bahan. Mengapa kita
menyukainya? Mengapa kita ingin memakainya? Ya karena modernisasi tadi.
Semuanya berpacu ke arah barat.
Ada juga pandangan dari orang lain yang mengatakan jika tidak
memiliki itu semua dikatakan ketinggalan jaman. Sehingga memaksakan diri agar
terlihat ngikutin jaman dan modis. Jangan menyiksa diri karena hanya untuk
ajang pamer-pameran kepada teman.
Selain tradisi dalam berpakaian, ada hal lain yaitu mengenai
kesenian. Jaman dulu masyarakat sangat antusias untuk menonton wayang. Jaman
sekarang? Jangankan menonton wayang, melirik saja tidak mau.
Banyak masyarakat jaman sekarang lebih menyukai menonton
sinetron, drama korea maupun film dari luar negeri. Kebanyakan dari mereka yang
menyukainya adalah remaja-remaja tanggung. Tidakkah kita sadar akan pentingnya
pelestarian tradisi kita sendiri? Tanpa harus suatu masyarakat berubah seperti
orang barat, dan tanpa harus bergaya hidup seperti orang barat.
Namun, unsur-unsur iptek barat tidak ada salahnya untuk ditiru,
diambil alih, diadopsi, bahkan dibeli. Jika tidak akan meninggalkan suatu
kebudayaan tradisi yang ada di Indonesia ini dan alangkah baiknya lebih
memfilterisasi suatu budaya yang akan diadopsinya.
Modernisasi saat ini masih tampak dimonopoli oleh masyarakat
perkotaan, terutama di kota-kota negara berkembang seperti Indonesia. Karena
masyarakatnya lebih cepat menyerap modernisasi dan rata-rata lebih banyak
mengkonsumsi daripada memproduksi. Kota-kota di negara-negara sedang berkembang
menjadi pusat-pusat modernisasi yang diaktualisasikan oleh berbagai bentuk
kegiatan pembangunan, baik aspek fisik-material, sosio-kultural, maupun aspek
mental-spiritual.
D. Dampak
modernisasi perilaku terhadap budaya
Dalam konteks tersebut di lihat akibat
moderinisasi prilaku terhadap kebudayaan kebudayaan di indonesia yang sekarang
hanya dipegang lalu dilestarikan dan diimani oleh kalangan orang tua saja dan
generasi muda hampir tidak ada upaya dalam melestarikan budaya tersebut dari
hal yang terkecil, salah satunya bahasa, “Sebanyak 726 dari 746 bahasa daerah di
indonesia terancam punah karena generasi muda enggan mengunakan bahasa
tersebut. Bahkan kini hanya tersisa 13 bahasa daerah yang memiliki penutur di
atas satu juta orang. Itupun sebagian generasi tua (Kompas,14/11/2007)”.
Sedangkan anak muda di kota ini berbondong-bondong mengunakan bahasa yang tren
agar mencari jati diri sebagai generasi milenial atau ‘kids jaman now’ sehingga
dalam melestarikan bahasa daerah tersebut hilang tergerusnya zaman.
Gelombang modernisasi yang kian menerpa seakan
sangat mudah menenggelamkan orang-orang yang tidak siap dengan perkembangan
zaman, mau tak mau masyarakat harus mengikutinya.
E.
Dampak
Modernisasi
1. Dampak Positif Modernisasi
a.
Perubahan
Tata Nilai dan Sikap
Adanya
modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat
yang irasional menjadi rasional.
b.
Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian
berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
c.
Tingkat
Kehidupan yang lebih Baik
Di
bukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju
menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.
2. Dampak Negatif Modernisasi
a.
Pola
Hidup Konsumtif
Perkembangan
teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik
untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
b.
Sikap
Individualistik
Masyarakat
merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai
makhluk sosial.
c.
Gaya
Hidup Kebarat-baratan
Tidak
semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua,
kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d.
Kesenjangan
Sosial
Apabila
dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah
antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat
terus mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap
individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini
dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang
bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.
e.
Kriminalitas
Kriminalita
sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap
yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang
konsumtif.
Dampak positif dan negative yang
dijelaskan di atas sangat berhubungan dengan nilai tradisi atau kearifan
tradisi dalam sesuatu suku dimana dampak ini akan mempengaruhi kehidupan
kelompok mahupun individual dalam menjalani kehidupan dalam lingkungannya yang
terikat oleh norma-norma budaya dan tradisi yang dianut oleh seseorang. Dampak
dari modernisasi ini sekaligus dapat memberi impak terhadap tradisi suatu suku.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masyarakat tidak mungkin ada tanpa kebudayaan, demikian pula
sebaliknya, kebudayaan hanya aka nada di dalam suatu masyarakat. Kebudayaan
lahir dari kompleksitas hubungan antar manusia di dalam kelompok. Perwujudan
perilaku budaya sangat dipengaruhi oleh identitas kepribadian masing-masing.
Kehidupan kelompok masyarakat adalah suatu proses antara perorangan
dalam kelompoknya yang didukung oleh sistim nilai yang dapat berupa pembenaran,
penguasaan, dan penolakan.
Kecenderungan serius dalam perkembangan kebudayaan dewasa ini
adalah kecenderungan meniru suatu prularisme perilaku yang kemudian mudah untuk
meniru ini menyebabkan sebagian di antara kelompok masyarakat kesulitan untuk
menerima maknanya, bahkan melampaui kemampuan untuk menemukan pemecahannya.
B.
Saran
Walaupun
kita hidup di jaman modernisasi, jangan sekali-sekali menghilangkan budaya
tradisi yang ada. Karena seperti kita lihat akhir-akhir ini budaya tradisi kita
tenggelam karena maraknya modernisasi. Sebagai masyarakat yang baik, marilah
kita sama-sama menumbuhkan rasa cinta kita akan budaya tradisi Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Raihan Budiman, Ahmad
Syarwani , Galuh Nur Syifa ,2021, Makalah Modernisasi Dan Westernisasi Di
Indonesia. Diakses dari
file:///C:/Users/opong/Downloads/MAKALAH_MODERNISASI%20DAN%20WESTERNISASI%20DI%20INDONESIA%20(2).pdf
, pada tanggal 18 mei 2021
Komentar
Posting Komentar